Misteri dari Gn Gede – Pangrango
Gunung Pangrango berada ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango. Terletak diantara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18°C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5°C. Gerbang utama untuk masuk ke gunung ini adalah dari Cibodas, Cipanas dan Salabintana di daerah Sukabumi, akan tetapi pada umumnya pendaki lebih memilih lewat Cibodas atau gunung putri Cipanas.
Gunung Pangrango merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Pangrango mempunyai ketinggian setinggi 3.019 meter dari permukaan laut. Puncaknya dinamakan Puncak Mandalawangi. Puncak Mandalawangi juga merupakan titik pertemuan batas tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.
Gunung Pangrango merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Gunung Ceremai. Gunung Pangrango terletak persis bersebelahan dengan Gunung Gede dan berada dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango. Gunung Pangrango mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
PENDAKIAN PUNCAK MAHAMERU (3.676 m)
16 Agustus 2014
Dalam pendakian ke puncak, tantangan terberat justru ketika turun dari puncak. Karena kondisi tubuh sudah mulai lelah dan fokus mulai menurun. Kekurangan asupan makan dan (terutama) air khususnya saat pendakian akan menyebabkan potensi terkena dehidrasi dan mountain sickness (penyakit di ketinggian/ gunung) yg dpt menimbulkan gangguan konsentrasi, kekuatan dan kesehatan
Tuesday, September 9, 2014
SeFo: Ride & Hike
Berawal ketika Pak Dharmawan mengajak saya join dalam komunitas SeFo (Senang Foto), sebuah komunitas penggowes yang cukup aktif dan luar biasa semangatnya , walau terdiri dari tidak saja penggowes muda, namun juga para penggowes yang sudah melewati kepala 5!
Setelah mempelajari program Ride and Bike, saya memutuskan untuk tidak mendaki puncak Mahameru, pada perjalanan ke Semeru – Bromo kali ini yang berlangsung sejak 4 hingga 7 September 2014. Alasannya sederhana karena saya “baru” saja mendaki puncak Mahameru pada Mei 2014 lalu. Selain itu, program Ride and Hike yang dibeberkan Pak Dhar, buat saya – dan juga pendaki gunung kebanyakan – adalah sangat berat. Terlebih dikombinasi dengan kegiatan bersepeda, baik sebelum maupun setelah pendakian. Namun ternyata apa yang terjadi? Tujuh Penggowes dan pendaki yang diantaranya sudah “berkepala” 5, sanggup melakukannya!! Luar – luar Biasa!!!
Pemandangan kawasan Bromo – Tengger – Semeru, dari Trek 5 cm
Hari pertama dimulai dengan unloading dan unpacking perlengkapan sepeda yang kami bawa bersama pesawat Citilink yang terbang dari terminal Halim Perdanakusumah, Jakarta menuju Abdul Rachman Saleh, Malang. Titik awal perjalanan dimulai dari Jemplang dengan tujuan Ranupani.
Persiapan untuk menuju desa Ranupane
Pemandangan nya “uhuy” banget menuju desa Ranupane
Tiba juga di Pos Ranupane
Teman2 SeFo di puncak Mahameru
Saturday, August 30, 2014
Gowes Tangerang – Merak
Menyusuri hamparan sawah
Pemandangan Kecamatan Grogol, Cilegon dari bukit Batu Lawang
Kraton Kaibon, situs yg dibangun sekitar 5 abad lalu
Masjid Banten Lama
Situs Kraton Kaibon